Surabaya – PT INKA (Persero) kembali memperkuat posisinya di pasar internasional dengan mengirimkan Locomotive Platform untuk UGL Rail Service Pty Ltd di Australia. Pengiriman perdana ini terdiri dari 2 unit dari total 50 unit yang akan dikirim secara bertahap hingga tahun 2028. Proses pengiriman batch pertama dilakukan melalui Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Nuur Aisyah, Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan PT INKA (Persero), mengungkapkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk sesuai standar yang disepakati.
Proyek ekspor Locomotive Platform ke Australia memiliki nilai strategis bagi INKA. Ekspor ini juga menjadi showroom yang efektif untuk memasuki pasar global dan bersaing lebih luas di bidang manufaktur kereta api dunia. INKA berkomitmen akan terus meningkatkan kualitasnya dengan quality control yang sesuai dengan yang telah disepakati,” jelas Nuur Aisyah dikutip dalam keterangan tertulis.

Locomotive Platform yang dikirim berupa underframe tanpa instalasi bogie dan coupler, yang akan menjadi bagian dari lokomotif Diesel Electric C44 ESACi produksi UGL Rail Service Pty Ltd. Kerja sama ini menunjukkan keberhasilan sinergi berkelanjutan antara INKA dan UGL Australia dalam mengembangkan industri kereta api yang berdaya saing internasional. Sebelumnya, pada 2023, INKA juga sukses menyelesaikan pengiriman 262 unit Container Flat Top (CFT) Wagon untuk KiwiRail, Selandia Baru, diikuti tambahan 450 unit pada 2024.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya atas dukungannya dalam memastikan pengiriman batch pertama ini berjalan tepat waktu dan lancar,” tambah Nuur Aisyah.
Pelabuhan Sebagai Gerbang Ekspor Produk Lokal
Erika Asih Palupi, Sekretaris Perusahaan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), menyatakan kebanggaannya atas keterlibatan TPS dalam mendukung ekspor produk lokal ke pasar global.
“Pelabuhan memiliki peran yang tidak hanya sebagai tempat bongkar muat barang, namun juga sebagai gerbang membuka produk-produk Indonesia untuk memasuki pangsa pasar global dan ekspor 2 unit locomotive platform ini menjadi bukti kepercayaan atas kehandalan produk anak bangsa. Tugas kami, TPS untuk ikut menjaga dan mengawal kepercayaan ini”, ujarnya.
Proyek Kereta Api Lokal Terus Berjalan
Selain fokus pada ekspor, INKA juga tengah menggarap sejumlah proyek domestik. Salah satunya adalah produksi KRL baru pesanan KAI Commuter, yang saat ini telah memasuki tahap produksi untuk 4 trainset pertama di pabrik INKA Madiun, sementara pengerjaan trainset ke-5 sudah dimulai di pabrik INKA Banyuwangi.
Proyek KRL Retrofit juga menunjukkan kemajuan signifikan, dengan trainset pertama memasuki tahap akhir finishing TAKT-3, sedangkan trainset kedua sedang dalam proses pemilihan rangkaian kereta yang akan diretrofit.
Selain itu, INKA telah mengirimkan 25 trainset kereta penumpang Stainless Steel New Generation pesanan PT KAI (Persero) dari total 612 trainset yang dipesan. Saat ini, trainset ke-26 sedang menjalani pengujian internal sebelum melanjutkan proses uji eksternal oleh pihak pelanggan.