Kehidupan pesisir Pantai Sanur yang penuh warna menyatu dengan pariwisata di Bali. Perahu jukung, yang telah menjadi simbol kearifan dan kebudayaan serta kehidupan para nelayan tersaji dalam kegiatan wisata AstraPay Sanur Village Festival.
Perahu jukung merupakan cerminan dari salah satu warisan pesisir timur Kota Denpasar, bersama warisan lain seperti seni lukis. Perahu ini bukanlah sekadar kapal, tetapi sahabat yang setia bagi para nelayan.
Sebagai sahabat setia nelayan, perahu jukung juga menjadi pilar keberlanjutan alam. Puluhan nelayan perahu jukung di Sanur yang tergabung dalam Persatuan Jukung Tradisional Dewi Satayo Jana Gandhi Sanur. Lebih dari 50 orang anggota persatuan itu juga mendukung kegiatan pariwisata, seperti mengantar tamu berkegiatan di pesisir, mulai dari memancing hingga berlayar di sekitar Sanur.
“Mereka belajar dari samudra, menghargai lautan sebagai ibu yang penuh kasih dan kuat,” ujar Ketua Panitia AstraPay Sanur Village Festival 2023, Ida Bagus Gde Sidharta Putra.

Sanur Village Festival mengikutsertakan para nelayan perahu jukung di dalamnya. Sedikitnya 30 perahu jukung berlayar membentuk sebuah parade warna-warni di pesisir Sanur, Kamis (20/7) pagi hingga menjelang siang. Sorenya, para seniman yang tinggal di Denpasar dan Bali bersama-sama melukis layar jukung di Pantai Matahari Terbit, tempat AstraPay Sanur Village Festival diselenggarakan.
Perahu jukung dan dinamika pariwisata Sanur adalah seri paduan suara yang selaras. Berlayar dengan perahu jukung, para wisatawan juga diajak untuk menghargai dan menjaga alam betapa pentingnya kelestarian terumbu karang dan keragaman hayati laut.