Padang – Destinasi kuliner halal diharapkan menjadi momentum pengembangan wirausaha halal di Indonesia khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatit/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pada peluncuran “Road to WIES (World Islamic Entrepreneurship Summit) 2025” di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi (Masjid Raya Sumatera Barat) mengatakan bahwa WIES 2025 diharapkan menjadi momentum pengembangan wirausaha halal di Indonesia khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Acara WIES pertama kali digelar sejak tahun 2023 merupakan wadah yang mempertemukan para pengusaha muslim dari 24 negara di dunia untuk saling bertukar informasi, membuka peluang-peluang usaha, wawasan, dan lapangan kerja baru. Kegiatan ini juga menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat citra Sumatra Barat sebagai salah satu titik pengembangan ekosistem wirausaha halal di dunia.
“Kenapa Kota Padang dan Sumatera Barat? Karena kita sudah melihat bagaimana Sumatra Barat dan khususnya Kota Padang menjadi acuan dari para muslim entrepreneurship dunia. Saudagar-saudagar dari Sumatra Barat telah banyak menguasai lahan usaha,” ujar Menparekraf Sandiaga dikutip dari laman kemenparekraf.
Pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan peningkatan, Indonesia menempati peringkat 22 dunia di TTDI oleh World Economic Forum mengungguli berbagai negara seperti Belgia, Selandia Baru, juga Turki. Indonesia juga kembali mendapat penghargaan sebagai Top Muslim Friendly Destination of the Year 2023 dalam Mastercard Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI).

WIES 2025 yang akan diselenggarakan pada pertengahan tahun depan dapat meningkatkan target penyelenggaraan dan sebagai momentum mempromosikan WIES 2025 di kawasan Asia tenggara dan Timur Tengah
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Word Islamic Entrepreneurship Summit (WIES) dapat menjadi kebangkitan pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Sebagian masyarakat Sumatra Barat adalah pelaku wirausaha. Acara ini hendaknya menjadi bagian untuk meningkatkan tekad kita untuk berinovasi dan menghadapi tantangan ke depan yang lebih berat dengan semangat yang semakin baik,” ujar Mahyeldi.
Sumatera Barat termasuk pada kategori provinsi dengan kemampuan fiskal yang sedang di Indonesia dan diharapkan dapat segera naik ke dalam kategori provinsi dengan kemampuan fiskal tinggi.
“Perhatian yang tinggi pada pariwisata juga dipastikan akan memberikan dampak pada peningkatan UMKM,” imbuh Mahyeldi.