Sorong – Banjir dan tanah longsor melanda tujuh distrik di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya sejak Senin (26/8). Kejadian ini dipicu hujan berintensitas tinggi yang disertai naiknya air laut pasang.
Tujuh distrik terdampak antara lain Distrik Sorong, Sorong Barat, Sorong Kota, Malaimsimsa, Sorong Utara, Sorong Manoi, dan Sorong Kepulauan. Sebagian besar distrik yang terdampak banjir terletak di wilayah pesisir.
Sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) atau 295 jiwa terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong mencatat tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sejumlah warga yang terdampak banjir memilih untuk tetap tinggal di lantai dua. Sementara itu, beberapa rumah warga rusak berat akibat terjangan tanah longsor mengungsi ke rumah kerabat.

Hingga Rabu (28/8) sore, hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur wilayah Kota Sorong. Hal ini mengakibatkan beberapa wilayah dengan topografi cekungan masih terdampak genangan air hingga setinggi 60 sentimeter.
BPBD Kota Sorong bersama dengan pemerintah kota setempat telah melakukan pendistribusian bantuan logistik dan makanan bagi warga terdampak banjir dan longsor. Pengerukan dan normalisasi saluran air, membersihkan sampah material sisa banjir dan longsor, serta pemotongan pohon-pohon yang ambruk akibat longsor dilakukan pemerintah kota setempat.
Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan wilayah Kota Sorong masih berpotensi turun hujan hingga beberapa hari kedepan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengimbau warga Kota Sorong jika turun hujan lebih dari satu jam segera bergegas menuju ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi longsor susulan.