Manokwari – Prajurit Satuan Tugas (Satgas) Port Visit 2024 dan pelajar dan mahasiswa yang ikut dalam pelayaran menuju Solomon Islands melaksanakan tradisi Mandi Khatulistiwa pada pukul 05.00 waktu setempat. Tradisi digelar di geladak heli KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 (KRI WSH-991), ketika kapal melintasi perairan titik nol derajat Manokwari pada Sabtu (19/10)
Tradisi Mandi Khatulistiwa ini memungkinkan prajurit TNI AL dan mahasiswa dari Unimuda Sorong, Poltekpel Sorong, serta pelajar yang berpartisipasi dalam Satgas Port Visit 2024 diakui oleh Dewa Laut Neptunus sebagai pelaut sejati setelah menjalani ritual mandi.
Berdasar keterangan tertulis Dispen AL, para punggawa membangunkan prajurit Satgas dan mengumpulkan mereka sebelum menyemprotkan air di tengah ombak dan suhu dingin Samudra Indonesia. Setelah prosesi tersebut, mereka melanjutkan dengan minum “jamu khusus” yang melambangkan air kehidupan, yang bertujuan menyegarkan dan menguatkan pelaut muda untuk mengarungi samudra. Tradisi ini terus dilaksanakan di setiap pelayaran KRI yang melintasi lautan luas.
Komandan KRI WSH-991, Kolonel Laut (P) Edi Herdiana, S.T., M.Tr.Opsla., menegaskan bahwa ritual Mandi Khatulistiwa menjadi kewajiban bagi setiap prajurit TNI AL dan pelajar yang ikut dalam pelayaran saat kapal melintasi garis khatulistiwa.
Ritual ini menjadi lambang kehormatan dan kebanggaan bagi para prajurit dan pelajar, serta menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga dan mewariskan tradisi maritim yang kuat kepada generasi pelaut di seluruh dunia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali meminta agar prajurit Jalasena terus memberikan yang terbaik dalam setiap tugas, termasuk melestarikan tradisi TNI AL kepada generasi penerus bangsa.