Jakarta – Seni tradisional Reog Ponorogo kini resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO pada kategori In Need of Urgent Safeguarding. Penetapan ini dilakukan dalam Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 yang berlangsung di Asunción, Paraguay, pada Rabu (3/12)
Duta Besar dan Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Mohamad Oemar, yang memimpin Delegasi Indonesia dalam sidang tersebut, menyampaikan rasa syukur atas pengakuan ini. Menurut Oemar, pengakuan ini tidak hanya meningkatkan citra seni Reog Ponorogo di dunia internasional, tetapi juga menjadi bukti komitmen Indonesia dalam melestarikan identitas budaya.
“Reog Ponorogo kini tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, mengukuhkan posisinya sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan,” ujar Dubes Oemar dikutip dalam keterangan tertulis
Melalui pesan video yang disampaikan dalam sidang tersebut, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyatakan bahwa pengakuan ini merupakan langkah penting dalam melestarikan seni tradisional Indonesia.
“Pemerintah bersama komunitas lokal telah mendokumentasikan, mempromosikan, dan mengintegrasikan Reog Ponorogo dalam berbagai aspek pendidikan, baik formal maupun informal,” ujar Menteri Fadli Zon. Ia juga mengajak generasi muda untuk mencintai seni tradisional ini agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan diwariskan.
Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan khas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang menggabungkan tari, musik, dan mitologi. Topeng Dadak Merak, sebagai elemen ikonik Reog, menjadi simbol keberanian, solidaritas, dan dedikasi masyarakat Ponorogo yang diwariskan selama berabad-abad.
Pertunjukan Reog kerap menjadi bagian dari ritual adat dan acara sosial, mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kolaborasi antara seniman, pengrajin, serta komunitas lokal. Seni ini menjadi identitas yang mengakar kuat di masyarakat Ponorogo.
Dengan pengakuan ini, Indonesia kini memiliki 14 Warisan Budaya Takbenda yang diakui UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, dan Gamelan.
Duta Besar RI untuk Argentina, Uruguay, dan Paraguay, Sulaiman Syarif, menambahkan bahwa pengakuan Reog Ponorogo tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di UNESCO tetapi juga mempererat hubungan budaya dengan negara-negara lain.
Pengakuan ini menjadi langkah besar bagi pelestarian seni Reog Ponorogo di kancah dunia. Semoga Reog Ponorogo terus berkembang, menjadi kebanggaan bangsa, dan menginspirasi generasi muda untuk menjaga tradisi yang kaya makna ini.