35.3 C
Jakarta
Minggu, September 28, 2025
BerandaKATA EKBISUMKMCiptakan Lapangan Kerja, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp20 Triliun untuk Industri Padat Karya

Ciptakan Lapangan Kerja, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp20 Triliun untuk Industri Padat Karya

Jakarta – Pemerintah memperkenalkan skema pembiayaan baru bernama Kredit Investasi Padat Karya dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional

Langkah ini merupakan hasil keputusan Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Selasa (24/12).

Skema ini dirancang untuk mendukung revitalisasi mesin serta peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Melalui fasilitas ini, pelaku industri dapat memperoleh pembiayaan guna memodernisasi peralatan produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. Fitur utama skema kredit ini meliputi:

  • Plafon pinjaman mulai dari Rp500 juta hingga Rp10 miliar.
  • Suku bunga atau marjin yang lebih rendah dibandingkan kredit komersial.
  • Jangka waktu pinjaman yang fleksibel, yakni antara 5 hingga 8 tahun.

Skema ini ditargetkan untuk sektor industri padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, furnitur, kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman. Untuk mendapatkan fasilitas ini, pelaku usaha harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

  1. Memiliki usaha produktif dan layak.
  2. Berpengalaman minimal dua tahun dalam menjalankan usaha.
  3. Memiliki setidaknya 50 tenaga kerja, yang diharapkan bertambah seiring peningkatan kapasitas produksi.

“Pemerintah telah menyiapkan anggaran subsidi bunga atau marjin untuk mendukung target penyaluran kredit sebesar Rp20 triliun pada 2025. Ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat industri padat karya dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” ujar Menko Airlangga dikutip dari keterangan tertulis kemenko ekon.

Peluncuran Kredit Investasi Padat Karya merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang lebih luas untuk memperkuat sektor industri. Langkah ini dilengkapi dengan berbagai dukungan lain, seperti:Insentif fiskal, kemudahan perizinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan riset dan inovasi.

Melalui kombinasi kebijakan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing industri nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Skema ini juga diharapkan menjadi katalis transformasi industri dalam menghadapi tantangan global.

Baca Juga

Famtrip Raja Ampat 2025: Kemenpar Gaet Agen Selam Eropa dan Amerika

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama industri bahari menggelar...

Pemprov DKI Beri Keringanan Pajak, Generasi Muda Kini Lebih Mudah Punya Rumah

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan kebijakan...

Momen Bersejarah, Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama untuk Bill Gates

Presiden Prabowo Subianto, bertemu dengan tokoh filantropi dunia sekaligus...

Yamaha XMAX Connected TechMAX 2025 Bawa Fitur Canggih ala Skutik Eropa

Tangerang  - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menghadirkan...

Dukung Ketahanan Pangan, Brantas Abipraya Kebut Pembangunan Bendungan Bulango Ulu

Gorontalo - Sebagai BUMN konstruksi, PT Brantas Abipraya (Persero)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini