Program Makan Bergizi Gratis resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Pada tahap awal implementasi, pemerintah menetapkan 190 lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 dari 38 provinsi. Peluncuran ini merupakan kelanjutan dari serangkaian uji coba yang sebelumnya telah dilakukan di berbagai wilayah.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa penentuan lokasi eksekusi program didasarkan pada tingkat kesiapan daerah, termasuk infrastruktur pendukung yang memadai untuk mendistribusikan makanan bergizi secara efektif.
BGN sebelumnya merilis dokumen resmi yang memuat daftar 190 lokasi dapur SPPG sebagai pusat distribusi makanan bergizi gratis di berbagai daerah.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah lokasi SPPG terbanyak, mencakup 57 titik yang tersebar di 53 kecamatan. Program ini menggandeng koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas untuk mendukung distribusi makanan. Jawa Tengah menempati posisi kedua dengan 37 kecamatan dan 40 lokasi SPPG, diikuti oleh Jawa Timur dengan 30 lokasi.
Sementara itu, provinsi lain seperti Aceh memiliki 6 titik lokasi, Bali dengan 1 titik, serta masing-masing 3 titik di Banten dan DI Yogyakarta. Titik-titik SPPG juga tersebar di wilayah lain seperti Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Papua Selatan, memastikan distribusi merata hingga ke pelosok daerah.
Program ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat, khususnya di wilayah yang masih memiliki tingkat kerentanan gizi tinggi.