Jakarta – Presiden Prabowo Subianto, resmi meluncurkan layanan bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia pada Rabu (26/02). Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasi kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), atas upaya yang telah dilakukan dalam proses pendirian bank emas ini.
Prabowo mengungkapkan bahwa inisiatif pembentukan bullion bank telah berlangsung selama empat tahun di bawah kepemimpinan Jokowi. “Persiapan pendirian bank emas ini memakan waktu cukup lama, sekitar empat tahun. Namun, takdir membawa saya untuk meresmikannya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi atas upaya yang telah dilakukan,” ujarnya saat meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Jakarta.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa ia berencana untuk bertemu langsung dengan Jokowi dan menyampaikan permohonan maaf. “Mungkin besok saya akan bertemu dengan Pak Jokowi untuk meminta maaf,” katanya dengan nada bercanda.

Prabowo juga mengakui bahwa selama masa kepemimpinannya, ia telah meresmikan berbagai proyek yang merupakan hasil kerja pemerintahan sebelumnya. “Saya mendapat banyak berkah dengan meresmikan proyek-proyek besar ini. Terima kasih kepada para menteri serta direksi BUMN yang telah bekerja keras,” tambahnya.
Sebagai tanda peresmian, Presiden Prabowo memasukkan emas ke dalam treasury box. Layanan bullion bank ini akan dikelola oleh dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Menurut Prabowo, peresmian bank emas ini merupakan pencapaian penting bagi sektor keuangan dan investasi nasional, mengingat Indonesia memiliki cadangan emas terbesar keenam di dunia. “Langkah ini menjadi tonggak penting dalam pengelolaan kekayaan nasional. Proses panjang yang telah berlangsung selama lebih dari empat tahun akhirnya membuahkan hasil,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia harus dikelola dengan cermat, transparan, dan penuh tanggung jawab. “Dengan niat yang baik, tekad yang kuat, serta komitmen untuk memberantas korupsi, kita harus memastikan bahwa kekayaan ini tetap terjaga. Ini bukan hanya milik kita hari ini, tetapi juga warisan bagi anak dan cucu kita di masa depan,” pungkasnya.