32 C
Jakarta
Jumat, Mei 30, 2025
BerandaKATA EKBISENERGIPenggunaan Jargas Ditingkatkan, Pemerintah Targetkan 5,5 Juta Sambungan

Penggunaan Jargas Ditingkatkan, Pemerintah Targetkan 5,5 Juta Sambungan

Surabaya – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan inspeksi kesiapan pasokan energi menjelang Idulfitri 2025 di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (25/3). Salah satu aspek yang menjadi perhatiannya adalah distribusi jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di Rumah Susun (Rusun) Grudo, yang telah memanfaatkan jargas selama beberapa tahun terakhir.

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil mengunjungi salah satu penghuni rusun dan bahkan turut menggoreng telur menggunakan jargas. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan jargas menjadi strategi utama pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).

“Pemerintah akan terus memperluas program jargas ini guna menekan impor LPG. Selain itu, ada pula substitusi LPG ke Dimethyl Ether (DME),” ungkapnya dikutip dalam keterangan tertulis.

Bahlil menjelaskan bahwa pemanfaatan jargas di Indonesia masih tergolong rendah, meskipun penggunaannya lebih hemat hingga 40% dibandingkan LPG. Saat ini, jargas baru tersedia di 86 kota/kabupaten, sementara di Jawa Timur, pemanfaatannya baru mencapai sekitar 6% dari total potensi pasar.

Berdasarkan Neraca Gas Indonesia 2022-2030, rata-rata pasokan gas bumi nasional mencapai 15.087 mmscfd, sementara kebutuhan domestik hanya sekitar 11.615 mmscfd. Dengan kelebihan pasokan tersebut, potensi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga masih sangat besar.

Pemerintah terus berupaya memperluas jaringan gas dengan mengintegrasikan pipa gas dari Sumatera hingga Jawa. Proyek pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) dan Duri-Sei Mangkei (Dusem) menjadi langkah strategis untuk menyalurkan gas dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman. Gas tersebut nantinya akan dialirkan ke industri maupun langsung ke rumah tangga melalui jargas.

Setelah proyek ini rampung, sekitar 300 ribu rumah tangga di sepanjang jalur pipa Cisem dan 600 ribu di wilayah Dusem diperkirakan akan mendapatkan sambungan jargas. Pemerintah menargetkan pengembangan jargas hingga 5,5 juta sambungan pada 2030. Dengan pencapaian ini, impor LPG diprediksi berkurang hingga 550 kilotons per annum (ktpa), yang dapat menghemat subsidi LPG sebesar Rp5,6 triliun per tahun.

Hingga 2024, total sambungan jargas rumah tangga yang telah terpasang mencapai 703 ribu unit melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta 240 ribu sambungan dari sumber non-APBN.

Baca Juga

Danantara dan INA Kembangkan Industri Nikel dengan Eramet di Indonesia

Jakarta - Badan Pengelola Investasi Indonesia (INA), Danantara Indonesia,...

Tren Tanaman Hias Meningkat, TIKI Hadirkan Layanan Khusus Pengiriman Tanaman

Jakarta - Tren merawat tanaman hias terus tumbuh dalam...

Sapi Limosin 1 Ton Milik Presiden Prabowo Jalani Perawatan Khusus

Gowa - Seekor sapi limosin berbobot hampir satu ton...

Indonesia–Tiongkok Sepakati 12 MoU Strategis: Dorong Industri, Kesehatan, dan Investasi

Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Premier...

Seru! Beli Hewan Kurban di Surabaya Dapat Doorprize Kompor dan Boneka

Surabaya - Menjelang Iduladha, pedagang hewan kurban di kawasan...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini