29.6 C
Jakarta
Senin, Juni 30, 2025
BerandaKATA EKBISINDUSTRIIndonesia Targetkan Produksi 600 Ribu EV dan Jadi Raksasa Baterai Dunia

Indonesia Targetkan Produksi 600 Ribu EV dan Jadi Raksasa Baterai Dunia

Jakarta – Pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan pesat. Berdasarkan laporan terbaru PwC bertajuk Electric Vehicle Sales Review Q1–2025, penjualan kendaraan listrik di Indonesia—termasuk BEV (battery electric vehicle), PHEV (plug-in hybrid), dan hybrid—melonjak 43,4 persen secara tahunan pada kuartal I 2025.

Sepanjang periode Januari–Maret 2025, tercatat 27.616 unit kendaraan listrik terjual, naik signifikan dari 19.260 unit pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini dipicu oleh lonjakan penjualan BEV sebesar 152,5 persen, serta peningkatan PHEV hingga 44,8 persen.

Tren Global: Tiongkok Masih Mendominasi

Secara global, penjualan BEV juga mencatat peningkatan tahunan sebesar 42 persen, menghasilkan pangsa pasar tertinggi sepanjang sejarah untuk kuartal pertama, yakni 16 persen. Mayoritas kontribusi berasal dari Tiongkok, yang menyumbang lebih dari 60 persen penjualan BEV global.

Didorong oleh insentif pemerintah, pasar BEV di Tiongkok tumbuh 55 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu. Pangsa pasar BEV di negara tersebut bahkan mencapai 27 persen, tertinggi sepanjang masa.

Menurut Lukmanul Arsyad, Partner & Industry Leader PwC Indonesia, lonjakan penjualan EV di Indonesia menunjukkan momentum positif, berkat kebijakan pemerintah yang mendukung penuh transisi menuju kendaraan ramah lingkungan. Beberapa inisiatif yang mendorong pertumbuhan ini antara lain:

  • Pembebasan PPnBM 100% untuk EV impor dan domestik sepanjang 2025.
  • Perpanjangan insentif PPN untuk kendaraan listrik.
  • Upaya pemerintah membangun rantai pasok baterai terintegrasi, memanfaatkan cadangan nikel nasional.

“Indonesia menargetkan menjadi produsen baterai listrik terbesar ketiga di dunia pada 2027, dan memproduksi hingga 600.000 unit EV secara domestik pada 2030,” ujar Lukmanul. Pemerintah juga menargetkan 2 juta unit BEV beroperasi di jalanan Indonesia pada tahun tersebut.

Tantangan Pasar Otomotif Konvensional

Meski segmen EV tumbuh, pasar otomotif secara keseluruhan masih menghadapi tekanan. Kenaikan PPN dari 11 persen ke 12 persen sejak Januari 2025 turut mendorong harga kendaraan naik, memengaruhi keputusan pembelian masyarakat. Kondisi ini diperparah dengan suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi, yang membuat konsumen lebih berhati-hati.

Selama dua tahun terakhir, penjualan mobil penumpang juga menurun akibat preferensi masyarakat yang bergeser ke kendaraan yang lebih hemat atau berkelanjutan.

Meski ada tantangan, Lukmanul tetap optimistis terhadap masa depan EV di Indonesia. Didukung oleh investasi asing, pengembangan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya, serta regulasi yang bersahabat, pangsa pasar EV dari total penjualan kendaraan penumpang meningkat dari 9 persen (2023) menjadi 15 persen (2024) dan diprediksi menyentuh 29 persen pada 2030.

Target Indonesia Jadi Pemain Global di Industri Baterai EV

Sementara itu, Edy Junaedi, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan Indonesia untuk menjadi salah satu dari lima produsen baterai EV terbesar dunia pada 2040.

Menurut Edy, transformasi ini dilakukan melalui strategi hilirisasi sumber daya alam dan penanaman modal strategis. Indonesia tidak ingin hanya mengekspor nikel sebagai bahan mentah, tetapi juga ingin menjadi pemain utama dalam industri manufaktur baterai dan kendaraan listrik global.

“Bahkan, Indonesia juga diproyeksikan menjadi produsen stainless steel terbesar kedua di dunia pada 2040, seiring penguatan ekosistem industri berbasis nikel,” jelas Edy.

Baca Juga

Kejari Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Tol Cisumdawu, Negara Rugi Rp 2,1 Miliar

Sumedang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumedang menemukan indikasi kuat...

Kejagung Gandeng Operator Telekomunikasi untuk Penyadapan, DPR Ingatkan Soal Privasi

Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menandatangani nota kesepahaman...

Pemerintah Tambah Rp50 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan...

Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,9 Persen di Tengah Ketidakpastian Global

Jakarta - Daya saing Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam...

X Fold5: Ponsel Lipat Pertama Vivo yang Terhubung dengan Mobil Listrik dan iCloud Apple

Vivo memperkenalkan perangkat terbarunya, X Fold5. Smartphone lipat ini...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini