Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan dunia kerja yang inklusif bagi seluruh warga. Salah satu wujud nyatanya adalah penyelenggaraan Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki pada 3 November 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Syaripudin, menyebut kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa kesempatan kerja di Ibu Kota terbuka bagi semua kalangan, termasuk masyarakat dengan keterbatasan fisik dan sensorik.
Dari kegiatan tersebut, tercatat 150 penyandang disabilitas berhasil lolos seleksi dan diterima bekerja. Mereka kini menempati berbagai posisi, seperti di PAM JAYA sebagai petugas call center serta di Transjakarta di bidang promosi dan periklanan.
“Mereka mengikuti proses seleksi yang sama dengan pelamar lainnya, dengan mempertimbangkan potensi dan kemampuan masing-masing individu,” ujar Syaripudin dikutip dari laman berita jakarta pada Kamis (13/10).
Ia menambahkan, pemberian kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas telah diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Daerah tentang Disabilitas, yang mewajibkan setiap perusahaan menyediakan kuota kerja sebesar 1–2 persen.
Untuk memastikan aturan tersebut berjalan efektif, Pemprov DKI terus mendorong perusahaan daerah, BUMN, maupun sektor swasta agar membuka ruang kerja setara bagi penyandang disabilitas.
“Kami aktif memberikan pembinaan agar semua perusahaan dapat ikut mewujudkan lingkungan kerja yang adil dan inklusif,” jelasnya.
Selain melalui job fair tingkat provinsi, Dinas Nakertransgi juga bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di seluruh wilayah Jakarta. Melalui kerja sama ini, penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan keterampilan di berbagai bidang, seperti desain grafis, barista, hingga layanan pelanggan, sesuai kebutuhan industri.
“Program pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal agar peserta dapat langsung terserap di dunia kerja setelah berinteraksi dengan perusahaan mitra,” imbuhnya.
Ke depan, Pemprov DKI berencana kembali menggelar Job Fair Disabilitas untuk memperluas jangkauan dan membuka lebih banyak peluang kerja inklusif.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adil, setara, dan ramah bagi semua,” pungkas Syaripudin.

