27.1 C
Jakarta
Selasa, Juli 8, 2025
BerandaKATA EKBISCSR dan ESGBank DBS Indonesia Berkolaborasi dengan NAFAS Pasang 50 Sensor Udara

Bank DBS Indonesia Berkolaborasi dengan NAFAS Pasang 50 Sensor Udara

Jakarta – Bank DBS Indonesia menjalin kerja sama dengan NAFAS, sebuah startup yang menyediakan alat pengukur kualitas udara secara real-time, terlokalisasi, dan akurat untuk memasang 50 sensor kualitas udara. Langkah ini merupakan salah satu pemanfaatan dana hibah yang diterima oleh NAFAS melalui program DBS Foundation Business for Impact Grant Award 2023.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa polusi udara berkontribusi besar terhadap enam penyakit gangguan pernapasan di Indonesia, yaitu pneumonia (infeksi paru), infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, tuberkulosis, kanker paru, dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).

Bank DBS Indonesia Berkolaborasi dengan NAFAS Pasang 50 Sensor Udara
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom (tengah) didampingi Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy dan VP of Impact Beyond Banking PT Bank DBS Indonesia Riany Agustina dalam acara media briefing Bank DBS Indonesia dan NAFAS di Jakarta, Selasa (20/8/2024). (katafoto/Fery Pradolo)

Berdasarkan data NAFAS pada Januari-Juni 2024, kualitas udara di DKI Jakarta menunjukkan rata-rata konsentrasi partikulat atau PM2,5 sebesar 34 µg/m3, artinya 7 kali lebih buruk dari standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), yakni sebesar 5 µg/m3 per tahun. Pengukuran ini menggunakan skala dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (US EPA), dengan kategori kualitas udara dari Baik (Hijau), Sedang (Kuning), Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif (Oranye), Tidak Sehat (Merah), Sangat Tidak Sehat (Ungu), hingga Berbahaya (Cokelat). Data ini diambil dari lebih dari 100 sensor kualitas udara yang dipasang oleh NAFAS di seluruh wilayah Jabodetabek.

Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy mengatakan bahwa salah satu cara menangani isu kualitas udara adalah dengan menghadirkan data yang lebih komprehensif dan real time dengan lebih banyak alat sensor di berbagai titik.

“Kami memiliki ‘spark’ untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan udara yang mereka hirup dan dampaknya terhadap kehidupan. NAFAS bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia mengambil langkah nyata sehingga masyarakat memahami pentingnya udara yang sehat dan bersih bukan hanya untuk hari ini, namun untuk masa depan. Dengan adanya alat pengukur udara, kami optimis dapat memberikan gambaran data yang lebih lengkap terhadap kondisi udara diberbagai lokasi agar pemerintah atau instansi terkait dapat membuat kebijakan atau strategi yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan ini,” ungkap Nathan Roestandy. 

Sensor kualitas udara luar ruangan yang dipasang oleh NAFAS bekerja dengan cara sebagai berikut:

Sensor Udara Luar Ruangan NAFAS menangkap partikel-partikel kecil, gas, temperatur, hingga kelembapan. Sampel tersebut dapat diambil hingga 20 kali setiap menit untuk kemudian diolah dan dikalibrasi. Setelah itu, data ditampilkan di aplikasi NAFAS dan diperbaharui setiap 10-20 menit

Kemitraan ini menggarisbawahi peran aktif Bank DBS Indonesia untuk memfasilitasi dan menyukseskan misi NAFAS dalam mendapatkan dan mengolah data tentang kualitas udara di beberapa lokasi. Bank DBS Indonesia bersama NAFAS berencana untuk memasang 50 sensor udara, termasuk di lokasi tempat Bank DBS Indonesia beroperasi.

Bank DBS Indonesia Berkolaborasi dengan NAFAS Pasang 50 Sensor Udara
Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy memberikan paparan dalam acara media briefing Bank DBS Indonesia dan NAFAS di Jakarta, Selasa (20/8/2024). (katafoto/Fery Pradolo)

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan Kolaborasi ini sejalan dengan upaya keberlanjutan kami melalui pilar ketiga, yakni Impact Beyond Banking. Dengan menggabungkan teknologi inovatif NAFAS dan komitmen keberlanjutan, dapat membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari nasabah dan masyarakat.

Bank DBS Indonesia melalui pilar keberlanjutannya yang kedua, Responsible Business Practice berkomitmen untuk menerapkan kebijakan operasional yang ramah lingkungan. Sejak tahun 2023, Bank DBS Indonesia sudah mengganti lampu di seluruh kantor cabangnya di Jakarta dengan lampu LED yang hemat energi.

Sementara itu Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom mengatakan bahwa Bank DBS Indonesia juga memanfaatkan energi terbarukan dengan memasang panel surya di beberapa kantor cabang. Untuk mengurangi penggunaan kertas, Bank DBS Indonesia mendorong nasabah untuk beralih ke e-statement. Sejak Juli 2024, 91 persen nasabah retail sudah menggunakan layanan ini. Berkat langkah-langkah ini, Bank DBS Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 322 metrik ton dalam satu tahun, serta memangkas konsumsi energi hingga 62 persen sepanjang tahun 2023.

Baca Juga

PBB Jakarta Naik? Pramono Jelaskan Alasan di Balik Penyesuaian NJOP

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi keluhan...

BYD Seal 06 DM-i Wagon Resmi Dirilis, Mobil Keluarga dengan Jarak Tempuh 2.000 Km

Produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, resmi meluncurkan Seal 06...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara 

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, bertindak sebagai inspektur upacara...

Kasasi Ditolak, Hukuman Harvey Moeis 20 Tahun Berlaku

Jakarta - Mahkamah Agung (MA) telah menolak permohonan kasasi...

Target Ekonomi 2026, Indonesia Butuh Investasi Rp7.500 Triliun

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini