27.1 C
Jakarta
Selasa, Juli 8, 2025
BerandaKATA BERITAKementerian PKP Percepat Pembangunan 2.700 Huntap di Kawasan Erupsi Gunung Lewotobi

Kementerian PKP Percepat Pembangunan 2.700 Huntap di Kawasan Erupsi Gunung Lewotobi

Jakarta – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sebanyak 2.700 unit Huntap direncanakan selesai dalam waktu sekitar 5,5 bulan.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa pembangunan Huntap membutuhkan waktu karena beberapa tahapan penting, seperti perizinan, mobilisasi bahan bangunan, dan pengamanan lokasi.

“Kami akan membangun 2.700 unit rumah bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Butuh waktu sekitar 5,5 bulan untuk menyelesaikannya karena harus melalui proses perizinan, mobilisasi bahan bangunan, dan memastikan keamanan lokasi,” ungkap Maruarar usai Rapat Koordinasi Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Jakarta, Rabu (20/11)

Kementerian PKP Percepat Pembangunan 2.700 Huntap di Kawasan Erupsi Gunung Lewotobi
Menteri PKP Maruarar Sirait dan Menko PMK Pratikno berbincang saat menghadiri Rakor penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Rabu (20/11/2024) (katafoto/HO/Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra)

Ia menambahkan, bahan baku yang digunakan dalam pembangunan Huntap adalah material tahan gempa yang sudah tersedia di kawasan sekitar Gunung Lewotobi. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pengerjaan dan mendukung kearifan lokal.

Maruarar juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam proses pembangunan. Pihaknya akan melibatkan masyarakat setempat dan UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal.

“Kami harap proses pembangunan Huntap dilakukan dengan gotong royong, melibatkan masyarakat sekitar, serta UMKM lokal, sehingga memberikan manfaat lebih luas,” tambahnya.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berlangsung, namun tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Radius zona bahaya telah berkurang, sehingga jumlah pengungsi juga mengalami penurunan.

“Saat ini jumlah pengungsi terpusat sekitar 5.117 jiwa, sementara lebih dari 6.417 jiwa lainnya memilih mengungsi mandiri dengan tinggal bersama sanak keluarga,” jelas Pratikno.

Melalui percepatan pembangunan ini, masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi diharapkan dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan normal. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam memastikan kesuksesan program ini.

Baca Juga

Melihat Latihan Musikal Petualangan Sherina 2025 Jelang Pementasan

  Jakarta - Menjelang pementasan Musikal Petualangan Sherina yang diproduksi...

Aturan KAI: Ini Perangkat yang Boleh dan Tak Boleh di Stop Kontak Kereta

Jakarta - Fasilitas stop kontak di kereta api memang...

PLTP Lumut Balai Unit 2 Resmi Beroperasi, Dorong Target 1 GW Energi Panas Bumi

Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX:...

Tunnel in-Lite: Konsep Pencahayaan Unik dan Cerita Sebuah Ruang

Tangerang - Untuk kedua kalinya, in-Lite LED turut meramaikan...

Manulife Gandeng Bank DBS Tawarkan Solusi Warisan untuk Generasi Mendatang

Jakarta - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini