Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengatakan bahwa total transaksi selama perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) ke-13 tahun 2024 ditargetkan meningkat sebesar 15-20 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).
“Kalau 2023 sekitar kurang lebih Rp25 triliun, targetnya mau kami dorong naik di angka kurang lebih 15-20 persen,” ujar Maman di Jakarta, Kamis (28/11).
Maman menekankan bahwa Harbolnas adalah momentum penting untuk mendorong pelaku UMKM di seluruh Indonesia memanfaatkan platform digital sebagai sarana penjualan. Pemerintah saat ini sedang berupaya memfinalisasi berbagai program diskon menarik yang akan ditawarkan selama perayaan Harbolnas 2024.
Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara promosi daring dan luring, mengingat masih banyak pelaku UMKM yang belum terbiasa dengan teknologi digital.
“Di satu sisi kita tetap harus mendukung offline, karena tidak sedikit teman-teman UMKM yang masih belum terbiasa dengan belanja online,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari strategi inklusif, sejumlah pelaku UMKM yang telah lulus kurasi akan diberikan ruang untuk menjual produk mereka secara luring di berbagai lokasi strategis, seperti pusat perbelanjaan Sarinah.
“Kami membuka ruang sebesar-besarnya agar semua teman-teman UMKM bisa berpartisipasi dalam Harbolnas ini, baik secara daring maupun luring,” tambah Maman.
Persiapan Harbolnas 2024 tengah dimatangkan melalui rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Rapat tersebut dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang.
Dirjen PDN Kemendag, Moga Simatupang, mengatakan bahwa diskon besar-besaran dengan variasi nilai akan diberikan untuk berbagai produk UMKM selama Harbolnas yang dijadwalkan berlangsung pada 10-16 Desember 2024.
“Kami optimistis target transaksi selama perayaan ini bisa tercapai, meskipun daya beli masyarakat sedang menurun. Tren dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan signifikan,” ujarnya.
Data sebelumnya menunjukkan kenaikan transaksi signifikan selama Harbolnas, mulai dari Rp9,1 triliun pada 2019 hingga Rp25,7 triliun pada 2023. Strategi yang melibatkan pelaku UMKM secara daring dan luring, optimistis bahwa Harbolnas 2024 dapat menjadi ajang yang lebih inklusif sekaligus memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.
“Pengalaman kami menunjukkan bahwa tren positif ini terus berlanjut setiap tahun. Jadi, kami yakin Harbolnas tahun ini akan sukses,” tutup Moga.