Jakarta – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), perusahaan di balik jaringan ritel Alfamart, telah menyelesaikan akuisisi penuh atas PT Lancar Wiguna Sejahtera, pengelola gerai Lawson di Indonesia. Transaksi ini dilakukan melalui pembelian seluruh saham dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi), menjadikan Lawson kini secara langsung berada di bawah kendali AMRT.
Dalam dokumen keterbukaan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (14/5), disebutkan bahwa Alfamart membeli 1,48 miliar lembar saham Lawson senilai total Rp200,45 miliar, atau setara Rp135 per saham. Dengan akuisisi ini, status Lawson berubah dari cucu usaha menjadi anak perusahaan langsung AMRT.
Sebelumnya, PT Lancar Wiguna Sejahtera merupakan entitas anak dari Alfamidi (MIDI), yang juga berada dalam lingkaran bisnis Djoko Susanto, pengusaha ritel besar yang mengendalikan Alfamart dan Alfamidi melalui PT Sigmantara Alfindo.
Langkah strategis ini semakin memperkuat struktur bisnis AMRT di sektor ritel, membuka potensi inovasi dan perluasan pasar yang lebih luas melalui integrasi gerai berkonsep Jepang tersebut.
Perjalanan Lawson di Indonesia
Lawson memulai operasinya di Indonesia pada 2011 lewat skema franchise di bawah manajemen MIDI. Meski tergabung dalam ekosistem Alfamart Group, Lawson menonjolkan identitas unik dengan menawarkan menu khas Jepang seperti oden, bento, onigiri, serta minuman seperti teh ocha.
Selain itu, Lawson dikenal dengan konsep gerai yang memungkinkan konsumen untuk makan langsung di tempat (dine-in), memberikan pengalaman yang berbeda dari minimarket konvensional. Desain gerai yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Hingga tahun 2017, jumlah gerai Lawson di Indonesia tercatat sekitar 36, dan terus bertambah seiring meningkatnya minat konsumen terhadap kuliner dan budaya Jepang.
Dari Amerika ke Jepang, dan Kini Indonesia
Lawson pertama kali berdiri sebagai toko susu kecil di Amerika Serikat yang didirikan oleh JJ Lawson. Seiring berjalannya waktu, bisnis ini berkembang dan akhirnya diakuisisi oleh Dairi Mart di Jepang. Pada 1975, Lawson mulai membuka gerai di Jepang dengan nama Daiei Lawson Co., Ltd.
Transformasi nama menjadi Lawson terjadi pada 1997, dan gerai pertama mereka dibuka di Okinawa. Dengan pertumbuhan pesat, Lawson menjadi jaringan ritel terbesar kedua di Jepang setelah 7-Eleven, dengan lebih dari 11.000 gerai tercatat pada 2013.
Kini, kehadiran Lawson di bawah AMRT memperluas portofolio ritel Alfamart Group, melengkapi lini yang sebelumnya telah diisi oleh Alfamart dan Alfamidi. Dengan segmentasi dan konsep yang berbeda, kolaborasi ini diyakini mampu menghadirkan layanan yang lebih variatif dan menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang terus berkembang.