Jakarta – Memperingati Hari Ulang Tahun ke-498 DKI Jakarta, Yayasan Belantara Budaya Indonesia akan menggelar pagelaran fashion bertajuk “Swarna Biru” pada Sabtu (14/06) di Museum Nasional Jakarta yang terbuka untuk umum.
Pagelaran “Swarna Biru” mengambil makna filosofis dari kata “emas biru”—simbol kemegahan, keindahan, dan kebanggaan dalam balutan warna biru. Tema ini menggambarkan semangat Belantara Budaya Indonesia yang telah menapaki perjalanan selama 12 tahun.
“Sejak tahun 2012, kami memang sudah menargetkan untuk membawa karya kami ke tingkat global, menjangkau berbagai benua di dunia,” ujar dia.
Tak hanya di tingkat nasional, tetapi juga bersiap menjelajahi dunia internasional dengan membawa budaya Indonesia ke panggung global.

“Kami baru saja tampil di India dan Jerman, dan ke depannya sudah ada beberapa negara lain yang akan kami kunjungi. Salah satunya Turki dalam waktu dekat, melalui kerja sama resmi dengan KBRI. Dua negara lainnya masih dalam proses, jadi belum bisa saya sebutkan sekarang,” tambahnya.
Salah satu sorotan utama dalam “Swarna Biru” adalah Fashion Show Kolosal 498 Perempuan Berwastra Biru. Sebanyak 498 perempuan akan tampil mengenakan busana khas Nusantara—seperti kebaya, batik, tenun, ikat, dan songket—dengan sentuhan gaya kontemporer dan tradisional. Jumlah peserta yang disesuaikan dengan usia Jakarta ke-498 ini juga dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kebaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.

“Ratusan peserta yang terlibat berasal dari berbagai latar belakang—mulai dari komunitas, para desainer, hingga masyarakat umum yang mendaftar melalui media sosial,” jelas Diah.
Pagelaran ini juga akan mencetak sejarah baru dengan upaya memecahkan Rekor MURI sebagai pertunjukan fashion wastra biru dengan jumlah peserta terbanyak. Selain fashion show, acara ini juga akan dimeriahkan oleh pertunjukan tari Betawi yang menjadi bagian dari perjalanan Belantara Budaya Indonesia selama satu dekade lebih, sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan seni tradisional Jakarta.
Sejumlah desainer kenamaan akan turut memeriahkan panggung “Swarna Biru”, seperti Oleander by Ribie, Tialoris by Tiara, Ellylle, Kebaya Kembang by Ibu Broto, Shamara, Arsita Craft by Arsita Resmisari, KAIN by Dave Tjoa, Dhara Clothing, Kipas Sae, dan Kala Seni. Para perancang ini akan menampilkan karya terbaik mereka yang mempertemukan warisan budaya dengan sentuhan modern.

Lebih dari sekadar perayaan, “Swarna Biru” hadir sebagai ajang kolaborasi antara masyarakat, komunitas budaya, serta pelaku UMKM lokal. Pagelaran ini diharapkan dapat menjadi momen penting untuk meneguhkan identitas budaya sekaligus menggerakkan roda ekonomi kreatif di Jakarta dan Indonesia secara luas.