Kupang – Setelah berlangsung di 5 kota, Roadshow Movie Day Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 berlanjut di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mulai dari para pelajar hingga komunitas film di Kupang menyambut kegiatan yang berlangsung di Cinepolis Plaza Kupang, pada Jumat (5/7/2024)
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Sosialisasi Kampanye KPK, Medio Venda mengatakan hadirnya ACFFEST dapat memicu sineas lokal di Kupang untuk andil membuat film bertema antikorupsi.
“Secara umum kami ingin mendorong ekosistem perfilman daerah untuk lebih profesional. Karena itu, sineas lokal (Kupang) diharapkan dapat ikut serta untuk saling berkompetisi secara nasional dengan tetap menonjolkan pesan-pesan antikorupsi di setiap tema film,” ujar Medio seperti dikutip dari laman kpk.
Sejauh ini ACFFEST sudah menghasilkan total 47 film dari sineas dalam negeri sejak tahun 2014. Sebagai peringatan ‘Satu Dekade ACFFEST’ terdapat kompetisi bagi sineas lokal baik kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas film, maupun pemerintah daerah setempat, yakni kategori Ide Cerita Film Antikorupsi dan Vertical Movie.

Terdapat kompetisi kategori Film Pendek Fiksi, dengan 2 sub kategori yaitu Umum dan Animasi. “Untuk kategori tersebut, lebih panjang, karena baru ditutup pada 2 Oktober 2024 mendatang. Khusus kategori Film Pendek Fiksi, dapat mendaftarkan film yang sudah dibuat namun belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi apapun,” imbuh Medio.
Medio menambahkan jika ada kompetisi Screening Event SinemAksi, di mana kategori tersebut mendorong para komunitas film untuk menggelar sekaligus membedah film bertemakan antikorupsi.
Sementara itu, sineas Rahabi Mandra menjelaskan, perkembangan anak muda dalam membuat film sangat berkembang pesat. Di sisi lain, Sutradara Film & Penulis Skenario ‘Gampang Cuan’ itu menyebut jika film merupakan medium yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada seluruh kalangan.
Menurutnya pendekatan KPK dalam mengampanyekan pesan antikroupsi sangat tepat, terutama para kreator muda atau sineas lokal asal daerah, sehingga memiliki wadah dalam berkarya. “Pendekatan KPK dalam menyampaikan pesan baik ini, sangat bagus untuk bisa mengakselerasi informasi maupun pengetahuan tentang bahaya korupsi,” pungkas Rahabi.