Kalimantan Tengah – Hujan deras menyebabkan Sungai Barito di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, meluap. Air dari sungai tersebut membanjiri pemukiman warga, sehingga 32 desa di enam kecamatan terendam banjir sejak Kamis (17/10)
Banjir ini berdampak di beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Laung Tuhup, Seribu Riam, Permata Intan, Sumber Barito, Murung, dan Kecamatan Barito Tuhup Raya.
“Hingga Minggu (20/10), ketinggian air yang merendam rumah warga masih melebihi dua meter. Sebanyak 2.192 unit rumah, sembilan fasilitas umum, dan sembilan tempat ibadah terdampak,” ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dikutip dari keterangan tertulis bnpb, Minggu (20/10)
Akibat banjir ini, 4.875 jiwa terdampak, dan 83 orang di antaranya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Para pengungsi tersebar di beberapa lokasi, termasuk Aula Dinas PUPR Kabupaten Murung Raya, Aula Gedung Setda Murung Raya, Aula Masjid Al Istiqlal, Masjid Al Jihad, dan Masjid Al Manar.
BPBD Kabupaten Murung Raya telah membuka posko penanganan banjir di Kantor BPBD, menyediakan dapur umum, mendistribusikan bantuan logistik, dan membentuk tim relawan gabungan untuk melakukan asesmen di lapangan.
BPBD Kabupaten Murung Raya terus memantau ketinggian air Sungai Barito di STA Dermaga Putir Sikan Puruk Cahu. “Pada Minggu pagi pukul 04.55 WIB, ketinggian air mencapai 9,2 meter dengan status Siaga 1, naik dari 8,95 meter pada Sabtu,” imbuhnya
BNPB mengimbau warga Kabupaten Murung Raya untuk tetap waspada terhadap potensi banjir yang mungkin terjadi. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah tersebut berpotensi mengalami hujan ringan hingga hujan petir pada siang hingga malam hari.