Malang – Bella, Sarah, Tejo, Supri, dan Yudi adalah lima ekor Lutung Budeng (Trachypithecus auratus) yang dilepasliarkan oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim) bersama Javan Langur Centre – The Aspinall Foundation Indonesia Program (JLC-TAFIP) di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang, pada Senin (28/10). Pelepasliaran ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda!
Kelima lutung tersebut berasal dari hasil penegakan hukum pada tahun 2023 di beberapa daerah di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Probolinggo. Selama hampir dua tahun, lutung-lutung ini menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Kota Batu. Pada masa rehabilitasi tersebut, mereka menerima perawatan agar terbebas dari berbagai penyakit bawaan atau yang bisa ditularkan dari manusia (zoonosis).

Petugas Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jatim) bersama Javan Langur Centre – The Aspinall Foundation Indonesia Program (JLC-TAFIP) saat melepasliarkan 5 Lutung Budeng di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang,Senin (28/10/2024). (katafoto/HO/Balai Besar KSDA Jawa Timur)
Iwan Kurniawan, Manajer JLC-TAFIP, menyebutkan bahwa pihaknya memberikan pelatihan perilaku kepada kelima lutung melalui kegiatan pengkayaan lingkungan (environmental enrichment) dengan harapan dapat membangkitkan naluri alami lutung-lutung tersebut.
“Ada tiga unsur penting dalam proses rehabilitasi lutung ini, yaitu adaptasi lingkungan, adaptasi pakan, dan adaptasi sosial. Ketiga hal ini perlu dipenuhi sebelum lutung-lutung tersebut dinyatakan layak dilepasliarkan,” ujar Iwan dikutip dari keterangan tertulis menlhk.
Sebelum dilepasliarkan, kelima lutung menjalani masa habituasi selama beberapa hari di Cagar Alam Pulau Sempu. Mereka ditempatkan dalam kandang pelepasan berbahan jaring polinet untuk membantu lutung beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan, secara terpisah mengatakan bahwa ini adalah kali keempat Lutung Budeng dilepasliarkan di cagar alam yang terletak di Malang Selatan tersebut, sehingga kini total ada 15 ekor lutung yang telah dilepasliarkan di sana.
“Harapannya, lutung-lutung yang sudah direhabilitasi dan dilepasliarkan ini dapat bertahan hidup dan berkembang biak di Cagar Alam Pulau Sempu,” tambah Heru Rudiharta, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Jatim.
Setelah pelepasliaran, tim BBKSDA Jatim dan JLC-TAFIP melakukan monitoring intensif terhadap lutung-lutung tersebut untuk memastikan mereka mampu bertahan hidup dan berkembang biak di habitat baru mereka.