Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berkomitmen menekan angka pengangguran melalui berbagai program strategis yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan tenaga kerja. Langkah ini didukung oleh inovasi, kolaborasi lintas sektor, serta pendekatan berbasis data untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, mengatakan bahwa tantangan utama ketenagakerjaan di Jakarta meliputi ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, tingginya proporsi sektor informal, serta meningkatnya kebutuhan tenaga kerja berbasis teknologi.
“Bicara ketenagakerjaan, kita bicara tentang supply dan demand. Kita harus memahami kebutuhan dunia usaha dan mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai, serta menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Sri dikutip dari laman beritajakarta, pada Selasa (10/12).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta mencapai 6,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 4,91 persen.
Sebagai langkah strategis jangka panjang, Pemprov DKI Jakarta tengah menyusun grand design Strategi Penanggulangan Pengangguran. Rencana ini mencakup pemanfaatan data, identifikasi masalah, target tahunan, strategi implementasi, hingga indikator keberhasilan.
Sri menegaskan bahwa revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi salah satu prioritas. “Kita mempersiapkan tenaga kerja melalui SMK, Pusat Pelatihan Kerja Daerah, pendidikan formal, dan pelatihan vokasi, sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia usaha,” jelasnya.
Pemprov DKI Jakarta juga mengembangkan dashboard terpadu, sebuah platform digital yang mengintegrasikan data ketenagakerjaan, informasi lowongan kerja, pelatihan, investasi, hingga UMKM. Dashboard ini mempermudah masyarakat mengakses informasi peluang kerja dan mendukung pengambil kebijakan dalam memantau pelaksanaan strategi pengurangan pengangguran.
Beberapa fitur utama dari dashboard terpadu meliputi:
- Data dan informasi ketenagakerjaan.
- Portal informasi lowongan kerja.
- Sistem pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) berbasis web.
- Akses informasi pelatihan kerja dan Kartu Pekerja Jakarta.
- Dukungan UMKM dan investasi.
“Seluruh data dari berbagai perangkat daerah, seperti Dinas Tenaga Kerja, UMKM, hingga PMPTSP, akan terintegrasi dalam dashboard ini,” tutur Sri.
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menurunkan angka pengangguran dengan pendekatan komprehensif dan inovasi berbasis data. Program strategis ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta.