Cianjur – Aktivitas pendakian di Gunung Gede Pangrango akan dihentikan sementara mulai 25 Desember 2024 hingga 31 Maret 2025. Kebijakan ini berlaku untuk semua jalur pendakian, termasuk Pos Cibodas, Pos Gunung Putri, dan Pos Selabintana.
Adhi Nurul Hadi, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mendukung pemulihan ekosistem dan mengantisipasi risiko dari kondisi cuaca ekstrem.
“Penutupan dilakukan sebagai upaya perbaikan dan pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian, sekaligus menghindari kejadian tidak diinginkan mengingat kondisi cuaca ekstrem saat ini,” ujar Adhi Nurul, dikutip dari laman berita satu pada Rabu (25/12).
Kebijakan ini juga sesuai dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat, khususnya di daerah Cianjur, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Teguh Rahayu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, menjelaskan bahwa fenomena atmosfer La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga April 2025. Fenomena ini menyebabkan intensitas hujan yang tinggi, dengan puncak musim hujan terjadi antara Desember 2024 hingga Februari 2025.
“Selama periode tersebut, hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang akan mendominasi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana seperti banjir, genangan air, tanah longsor, serta angin kencang yang bisa terjadi selama musim hujan ekstrem ini.
Dengan ditutupnya jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, para pendaki diharapkan dapat menyesuaikan rencana mereka dan mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan untuk menjaga keselamatan dan mendukung konservasi lingkungan.