Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik parkir liar yang semakin marak di berbagai sudut ibu kota. Ia menyebut, penertiban ini akan dilakukan secara menyeluruh demi menjaga ketertiban dan kenyamanan kota.
“Parkir liar tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Saya akan instruksikan untuk segera ditertibkan. Jakarta ini tidak boleh dibiarkan semrawut karena parkir ilegal,” tegas Pramono saat mengunjungi Kantor Sekretariat RW 07 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Kamis (26/6).
Terkait isu kenaikan tarif parkir yang sempat mencuat, Pramono menegaskan bahwa hal tersebut masih dalam tahap kajian. Saat ini, fokus utama Pemprov DKI adalah melakukan penataan dan penindakan terhadap parkir liar yang mengganggu ruang publik dan mobilitas warga.
“Soal tarif, belum ada keputusan. Tapi untuk urusan penertiban, itu yang akan kami jalankan lebih dulu,” ujarnya.
Ruang Publik akan Dioptimalkan Jadi Taman
Selain masalah parkir, Pramono juga menyoroti pentingnya penataan ruang publik di Jakarta. Ia telah meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk mengubah lahan-lahan publik yang terbengkalai menjadi taman hijau yang bisa dinikmati warga.
“Semua ruang publik yang memungkinkan akan kita tanami dan fungsikan sebagai taman. Ini penting untuk memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus memperluas ruang hijau,” kata Pramono dikutip dari laman berita jakarta.
Penataan Kabel Udara Masuk Agenda Prioritas
Pemprov DKI juga tengah mengupayakan perbaikan visual kota melalui penataan kabel udara. Salah satu wilayah yang akan menjadi proyek awal adalah kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rencananya, kabel-kabel yang saat ini menggantung di udara akan dipindahkan ke bawah tanah melalui program Sistem Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).
“Ini bagian dari langkah kami menjadikan Jakarta lebih rapi dan tertata. Penataan kabel akan segera dimulai, dan Kebayoran Baru jadi kawasan pertama yang akan ditata,” tutup Pramono.