Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mencapai kesepakatan dagang baru dengan Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, Trump meminta agar Indonesia tidak memberlakukan tarif atas produk ekspor asal AS, sementara AS justru akan mengenakan bea masuk sebesar 19% terhadap barang-barang ekspor dari Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa tim negosiasi yang ia pimpin telah mengajukan sejumlah proposal kepada pemerintah AS. Salah satu poin utama yang dibahas adalah kontribusi Indonesia melalui skema investasi bernilai besar.
Detail Tawaran Investasi dari Indonesia
Airlangga merinci bahwa Indonesia memiliki defisit perdagangan sebesar US$19 miliar terhadap AS. Indonesia membeli barang dari AS senilai US$34 miliar, terdiri dari produk energi senilai US$15 miliar dan komoditas pertanian sebesar US$4,5 miliar.
“Jadi kita defisit US$19 miliar, kita beli barang dari dia (AS) US$34 miliar. Barang dagang, energi, dan agrikultur semua tercakup,” ujar Airlangga dikutip dari laman berita satu pada Selasa (15/07) waktu setempat.
Selain itu, Indonesia juga menawarkan investasi sektor pupuk amonia melalui PT Indorama, serta rencana akuisisi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang akan difokuskan pada pengembangan kilang minyak senilai US$8 miliar. Secara keseluruhan, nilai investasi yang ditawarkan Indonesia dalam perjanjian ini mencapai sekitar US$34 miliar.
Airlangga juga menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam kelompok BRICS tidak menjadi hambatan dalam kerja sama ini. Menurutnya, Indonesia tetap menerapkan prinsip nonblok dan membuka diri untuk menjalin hubungan dagang dengan seluruh negara. “Mudah-mudahan hasil akhirnya positif,” tutupnya.
Trump Umumkan Kesepakatan Lewat Media Sosial
Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan kesepakatan ini secara langsung melalui akun media sosial pribadinya, Truth Social. Ia menyebut telah melakukan negosiasi langsung dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kesepakatan besar, untuk semua pihak. Saya baru saja menyepakati kerja sama dagang dengan Indonesia. Negosiasi dilakukan langsung dengan Presiden mereka yang sangat saya hormati. Detail menyusul,” tulis Trump pada Selasa (15/7/2025) malam waktu Indonesia.
Kesepakatan ini tercapai setelah Trump sebelumnya berencana memberlakukan tarif impor sebesar 32% terhadap produk dari Indonesia, yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Namun, langkah cepat diplomatik yang diambil pemerintah Indonesia berhasil menunda pemberlakuan tarif tersebut dan membuka ruang negosiasi selama 90 hari, yang kini membuahkan hasil.