Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi tanah longsor di sejumlah wilayah ibu kota selama Desember 2025. Peringatan ini menyusul prakiraan meningkatnya curah hujan yang berpotensi memicu pergerakan tanah di kawasan tertentu.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa pemetaan wilayah rawan longsor dilakukan melalui analisis tumpang susun peta kerentanan gerakan tanah dengan prakiraan curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Data tersebut juga diperkuat dengan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Dari hasil analisis, terdapat sejumlah wilayah di DKI Jakarta yang masuk kategori kerentanan menengah hingga tinggi terhadap gerakan tanah, terutama jika curah hujan berada di atas normal,” ujar Isnawa dikutip dari laman berita jakarta, Selasa (16/12).
Wilayah dengan tingkat kerentanan menengah hingga tinggi tersebut tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di Jakarta Selatan, kawasan yang perlu mendapat perhatian meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sementara itu, di Jakarta Timur, potensi gerakan tanah teridentifikasi di Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Pasar Rebo.
Isnawa menerangkan, pada zona kerentanan menengah, pergerakan tanah berpotensi terjadi saat curah hujan tinggi, khususnya di area yang berada di sekitar lembah sungai, tebing, lereng jalan, atau wilayah dengan kontur tanah yang telah mengalami gangguan.
Adapun pada zona kerentanan tinggi, risiko longsor dinilai lebih besar karena pergerakan tanah lama dapat kembali aktif apabila dipicu hujan lebat yang berlangsung dalam waktu lama.
“Meski Jakarta merupakan kawasan perkotaan, potensi longsor tetap ada di lokasi dengan kondisi tanah dan topografi tertentu. Karena itu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
BPBD DKI Jakarta mengimbau para camat, lurah, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan selama musim hujan. Warga diminta segera melapor apabila menemukan tanda-tanda awal seperti retakan tanah, pohon atau tiang yang mulai miring, hingga longsoran kecil di sekitar permukiman.
“Kesiapsiagaan dan mitigasi sejak dini sangat penting. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan, terutama saat intensitas hujan meningkat,” tutup Isnawa.

