Banyuwangi – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berhasil meningkatkan produktivitas buah naga di Banyuwangi hingga mencapai 8 ton per hektare dalam satu kali panen melalui Program Agrosolution. Keberhasilan ini ditandai dengan Panen Raya Buah Naga yang digelar di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Rabu (20/11)
Acara tersebut dihadiri oleh Komisaris Independen Pupuk Kaltim Sukardi Rinakit dan Gustaaf AC Patty, Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, serta jajaran Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Sempu dan SKPD Kabupaten Banyuwangi.
Komisaris Independen Pupuk Kaltim Sukardi Rinakit mengatakan bahwa program Agrosolution menggandeng Kelompok Tani Lamtorogung untuk mengelola lahan seluas 1,5 hektare. Program ini dirancang untuk mendukung kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas lokal secara terintegrasi, mulai dari pendampingan teknis hingga pemasaran hasil panen.
“Pendampingan ini bertujuan agar produk pertanian, perkebunan, dan hortikultura menjadi lebih baik, sekaligus mendukung sektor pertanian Indonesia melalui inovasi dan produk berkualitas,” ujar Sukardi dikutip dalam keterangan tertulis.
Pendampingan dilakukan secara menyeluruh:
- On Farm: Meliputi penyediaan input pertanian non-subsidi seperti pupuk, benih, pestisida, hingga teknologi dan pelatihan budidaya.
- Off Farm: Dukungan akses permodalan perbankan, jaminan risiko gagal panen, serta kepastian pembelian hasil panen dengan harga di atas rata-rata pasar.
“Pupuk Kaltim hadir bukan hanya sebagai penyedia pupuk, tetapi juga sebagai mitra kolaborasi yang berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui produktivitas yang optimal,” tambah Sukardi.
Pada kesempatan tersebut, Pupuk Kaltim juga meresmikan Kampung Kompos Biodex Agro Manunggal Tani sebagai bentuk dukungan terhadap pemupukan organik. Biodex, produk unggulan Pupuk Kaltim, berfungsi sebagai bioaktivator yang mempercepat proses pengomposan bahan organik dengan kandungan Trichoderma sp.
“Inisiatif ini merupakan komitmen kami untuk mendukung pertanian berkelanjutan, menjaga daya dukung lahan, dan memastikan produktivitas tetap stabil dalam jangka panjang,” kata Sukardi.
Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah mengapresiasi keberhasilan Pupuk Kaltim dalam mendampingi petani melalui inovasi teknologi dan manajemen agrikultur. Ia menyebut Banyuwangi sebagai produsen buah naga terbesar di Indonesia, dengan luas tanam mencapai 3.786 hektare dan produksi tahunan mencapai 82.544 ton.
“Kondisi tanah dan cuaca yang mendukung menjadikan Banyuwangi unggul dalam produksi buah naga. Dengan pendampingan inovatif seperti ini, hasil panen petani meningkat pesat,” ungkap Sugirah.
Ia berharap Program Agrosolution terus diperluas ke berbagai wilayah di Banyuwangi, sehingga semakin banyak petani yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
“Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi petani untuk terus maju dan meningkatkan hasil pertanian, demi kesejahteraan yang lebih merata,” pungkasnya.