29.2 C
Jakarta
Senin, Juli 7, 2025
BerandaKATA BERITASENI BUDAYAKebaya Resmi Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Lambang Kekayaan Asia Tenggara

Kebaya Resmi Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Lambang Kekayaan Asia Tenggara

Jakarta – Kebaya, busana tradisional yang sarat nilai budaya, resmi tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO pada 4 Desember 2024. Keputusan ini ditetapkan oleh Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO dalam sidang ke-19 yang berlangsung di Asunción, Paraguay.

Penetapan Kebaya merupakan hasil usulan bersama lima negara ASEAN—Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand—yang berhasil memenuhi semua kriteria pencatatan berdasarkan Konvensi 2003 UNESCO. Dengan pencapaian ini, Kebaya menjadi WBTb ke-15 Indonesia yang tercatat di UNESCO. Sebelumnya, pada 3 Desember 2024, Reog Ponorogo juga diakui sebagai WBTb UNESCO dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding.”

Kebaya menjadi inskripsi multinasional kedua Indonesia setelah Pantun, yang terdaftar pada 2020 melalui kolaborasi Indonesia dan Malaysia. Keberhasilan ini mencerminkan pentingnya pelestarian warisan budaya di kawasan Asia Tenggara.

“Penetapan Kebaya sebagai WBTb UNESCO adalah perayaan atas kekayaan sejarah yang dimiliki negara-negara di Asia Tenggara. Kebaya kini menjadi simbol identitas dan kebanggaan yang abadi, terus dikenakan dan dihargai oleh berbagai komunitas di kawasan ini,” ujar Duta Besar Mohamad Oemar, Ketua Delegasi RI untuk Sidang Komite WBTb ke-19.

Kebaya Resmi Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Lambang Kekayaan Asia Tenggara
Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO dalam sidang ke-19 foto bersama di Asunción, Paraguay. (katafoto/HO/Delegasi RI untuk Sidang Komite WBTb)

Dubes Oemar juga menekankan bahwa pencatatan Kebaya tidak hanya menjadi penghargaan terhadap budaya Indonesia, tetapi juga simbol perpaduan budaya dan multikulturalisme negara-negara ASEAN. “Inskripsi Kebaya mencerminkan komitmen bersama untuk merayakan dan melestarikan warisan budaya yang kaya di kawasan ini,” imbuhnya.

Penting untuk dicatat bahwa penetapan Kebaya sebagai WBTb UNESCO tidak berarti elemen budaya ini dimiliki secara eksklusif oleh salah satu negara pengusul. Sebaliknya, ini mencerminkan kerja sama regional dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya bersama.

Duta Besar Sulaiman Syarif, Wakil Ketua Delegasi RI, menyampaikan bahwa pencatatan ini semakin mempererat solidaritas ASEAN.

“Kerja sama ini membuktikan bahwa warisan budaya dapat menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antarnegara di kawasan,” ujarnya.

Proses pengajuan Kebaya dimulai pada akhir 2021 atas inisiatif Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, dipimpin oleh Dubes Mohamad Oemar. Usulan ini disepakati dalam pertemuan para pemimpin negara ASEAN dan dilanjutkan dengan penyusunan dokumen nominasi oleh perwakilan lima negara. Pertemuan pertama digelar di Negeri Sembilan, Malaysia, pada November 2022, diikuti dengan lokakarya di Jakarta pada Februari 2023. Dokumen nominasi akhirnya diajukan ke UNESCO pada Maret 2023.

Kelima negara pengusul juga akan mengadakan side event selama Sidang Komite WBTb ke-19, menampilkan pameran dan pertunjukan busana Kebaya. Acara ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang warisan budaya Kebaya, tetapi juga mendorong dialog antarbudaya dan memperkuat kolaborasi regional dalam pelestarian Kebaya untuk generasi mendatang.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menambahkan, “Kebaya adalah simbol persatuan bagi negara-negara Asia Tenggara. Penetapan ini merupakan pengakuan dunia atas kekayaan budaya kita dan upaya kita bersama untuk melestarikannya.”

Pencatatan Kebaya dalam daftar WBTb UNESCO menjadi pengingat pentingnya tanggung jawab bersama untuk melestarikan warisan budaya takbenda, memastikan nilai-nilainya tetap hidup bagi generasi mendatang.

Baca Juga

Pabrik Mobil Listrik Resmi Beroperasi, Xpeng X9 Mulai Dirakit di Indonesia

Jakarta - Erajaya Active Lifestyle resmi memulai perakitan mobil...

BYD Seal 06 DM-i Wagon Resmi Dirilis, Mobil Keluarga dengan Jarak Tempuh 2.000 Km

Produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, resmi meluncurkan Seal 06...

TransJabodetabek B25 Resmi Beroperasi, Hubungkan Bekasi-Dukuh Atas

Bekasi – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota...

Pajak UMKM Dinilai Tidak Tepat, DPR Angkat Suara

Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia...

Persaingan NEV Tiongkok Kian Sengit: HIMA Teratas dan Xiaomi Tancap Gas

Sebanyak 12 perusahaan rintisan kendaraan energi baru (NEV) asal...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini