Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus memperluas dan memperpanjang program operasi pasar di lebih dari 1.050 cabang kantor pos di seluruh Indonesia, meskipun bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini telah berlalu.
Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan pasokan pangan tetap tersedia bagi masyarakat.
Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menekankan pentingnya operasi pasar dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menyediakan sembako dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Kami berharap setelah Lebaran, masyarakat tetap bisa berbelanja di kantor pos. Ke depan, kita akan menjalankan program Koperasi Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo, guna memastikan harga sembako tetap terjangkau,” ujar Sudaryono dalam keterangan tertulis pada Rabu (12/3).
Ia menambahkan bahwa jaringan kantor pos yang memiliki lebih dari 4.800 cabang di seluruh Indonesia menjadi infrastruktur yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat.
Saat ini, terdapat 1.050 gerai khusus yang telah beroperasi untuk program ini. Pemerintah juga merencanakan penambahan jumlah gerai dan peningkatan stok bahan pokok agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi kapan pun diperlukan.
“Jaringan kantor pos yang ada sudah sangat memadai. Saat ini, sudah ada 1.050 gerai operasi pasar, termasuk 22 titik di Semarang. Kami akan terus melengkapi stok sembako agar masyarakat bisa mengaksesnya kapan saja,” jelasnya.
Selain itu, Sudaryono menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah akan terus memastikan ketersediaan pangan dan mengendalikan harga agar tidak terjadi kelangkaan atau lonjakan harga yang tidak wajar.
Ia juga menyoroti kenaikan harga beberapa komoditas, seperti minyak goreng, yang sempat dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Kami ingin menstabilkan harga pasar karena di beberapa daerah, banyak toko menjual di atas HET. Misalnya, minyak goreng yang seharusnya Rp15.700 per liter justru dijual lebih mahal. Meskipun terjadi lonjakan, kita harus memastikan harga kembali sesuai HET,” ungkapnya.
Sudaryono juga meminta agar koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam operasi pasar, seperti ID Food, Bulog, dan PTPN, dengan dinas pangan di berbagai daerah semakin diperkuat untuk menjamin ketersediaan bahan pokok.
“Saya meminta ID Food, Bulog, PTPN, serta pihak terkait lainnya untuk terus berkoordinasi dengan dinas pertanian di setiap daerah. Misalnya, ketersediaan bawang putih dan bawang merah harus dipastikan, dan jika stok tersedia, segera dipasok ke pasar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sudaryono mengingatkan para pengusaha dan pedagang agar tidak bekerja sama dengan mafia pangan yang dapat merugikan masyarakat.
“Saya mengingatkan agar tidak ada praktik penimbunan, pengurangan timbangan, atau manipulasi harga. Kita tidak ingin ada pihak yang mencari keuntungan dengan cara yang merugikan rakyat, terutama di bulan puasa. Arahan Presiden sangat jelas, harga sembako harus tetap terjangkau dan tidak boleh memberatkan masyarakat,” tegasnya.