Jakarta: PT Federal International Finance (FIFGROUP), berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) melakukan upaya pencegahan serta penanggulangan kanker payudara dengan menggelar seminar bertajuk “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI”.
Kegiatan yang merupakan rangkaian HUT ke-35 tahun FIFGROUP ini dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, 10 Juli 2024 di Jakarta.
Linda Agum Gumelar sebagai Ketua YKPI dan sekaligus seorang penyintas kanker payudara mengatakan, “Saya adalah penyintas kanker, so what gitu lho? Jangan denial, jangan takut, tapi lawan. Jika ditanyakan seberapa pentingnya deteksi dini kanker payudara. Karena jika kita bisa tahu lebih awal maka penanganan dan penyembuhannya lebih cepat.”

Selaras dengan Linda, Direktur FIFGROUP Esther Sri HarjatiEsther Sri Harjati, mengatakan bahwa kegiatan deteksi dini sangat penting untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan angka harapan hidup perempuan. “Dengan meluncurkan inisiatif ini, FIFGROUP berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengurangi peningkatan jumlah kanker payudara di Indonesia,” ujar Esther.
Kegiatan ini merupakan implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s) poin 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, poin 5 tentang Kesetaraan Gender, dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan pada Pilar FIFGROUP Sehat
Pada kesempatan yang sama, FIFGROUP menyerahkan bantuan sosial menggunakan Dana Sosial Syariah sebesar Rp20 juta yang diserahkan langsung Esther Sri Harjati kepada Linda Agum Gumelar.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) (12/2023), kanker membunuh hampir 9 juta orang dengan sekitar 14 juta diagnosa baru setiap tahunnya.

Data ini diperkuat juga oleh data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO), bahwa di Indonesia, pada 2020 terdapat 396.914 kasus kanker baru, di mana kanker payudara menempati posisi pertama terbanyak dengan 68.858 kasus atau 16,6%, dengan kematian mencapai 22.000 jiwa, dan 70 persen diantaranya sudah pada tahap lanjut ketika dideteksi.
Melalui paparannya, dr. Agus Sutarman menjelaskan pentingnya melakukan deteksi dini, baik SADARI (Periksa Payudara Sendiri) maupun dengan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis). Penjelasan dr. Agus mencakup berbagai aspek penting mengenai kanker payudara, termasuk faktor risiko, gejala awal, dan langkah-langkah pencegahan.
“Saya menganjurkan kepada perempuan, untuk terus melengkapi diri terkait informasi kanker payudara dan rutin melakukan SADARI. Jika ada gejala atau tanda, sekecil apapun, segera periksakan diri ke dokter, agar mendapat pemeriksaan dengan lebih komprehensif dan bisa dicegah sejak dini,” tutup dr. Agus.