Banjarbaru – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Selain di Merauke dan Kalimantan Tengah, Kementan juga melaksanakan program cetak sawah di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) mengatakan bahwa target cetak sawah di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 500.000 hektare. Potensi lahan di Kalsel sangat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.
“Hari ini, kami telah memetakan lahan seluas 500.000 hektare untuk cetak sawah. Jika terealisasi, ini akan menjadi kekuatan pangan kita,” ujar Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Program Cetak Sawah Rakyat di Banjarbaru, Kalsel, pada Senin (4/11)
Mentan Amran menjelaskan bahwa target 500.000 hektare tersebut akan dicapai secara bertahap. Pada tahap pertama, Kementan akan mulai mencetak sawah seluas 152.291 hektare di beberapa kabupaten, yaitu Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tanah Laut, dan Tapin. Setelah itu, pencetakan sawah akan dilanjutkan di daerah lainnya di Kalimantan Selatan.

“Kami serius dengan program ini. Total akan ada 500.000 hektare, dan saya ingin mengecek perkembangannya satu per satu. Jika produktivitas mencapai 2-3 kali lipat, ini akan mengangkat produksi beras nasional kita,” imbuhnya.
Mentan Amran menekankan bahwa proses cetak sawah akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi modern, mulai dari pengolahan lahan hingga penanaman, pemanenan, dan pascapanen. Kementan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan mendukung percepatan cetak sawah melalui penyediaan alat dan mesin pertanian.
“Sebanyak 14 perusahaan telah berkomitmen menyediakan sekitar 2.000 alat untuk cetak sawah. Saya sudah meminta Dirjen PSP untuk menyelesaikan kontrak ini dalam 1-3 hari ke depan,” jelas Mentan Amran.
Lebih jauh, Mentan Amran juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam program cetak sawah ini melalui Brigade Pangan yang dikawal oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
“Kami memiliki Brigade, di mana setiap 200 hektare dikelola oleh 15 orang dengan dukungan alat teknologi. Kami ingin melibatkan petani milenial,” tambahnya.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program cetak sawah untuk mencapai swasembada pangan. Dalam rakor tersebut, dilakukan penandatanganan komitmen antara Kementan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kalsel, Kodam, Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi, dan Pupuk Indonesia.
Penandatanganan ini menegaskan komitmen bersama dalam melaksanakan cetak sawah untuk mempercepat produksi padi guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Kementan terus menggencarkan program cetak sawah sebagai upaya menjaga produksi padi, sekaligus antisipasi terhadap perubahan iklim dan kondisi geopolitik. “Presiden Prabowo meminta agar kita mempercepat program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan,” tutup Mentan Amran.