Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memastikan ketersediaan pasokan air bersih bagi jutaan warga Denpasar dan sekitarnya dengan berperan dalam pembangunan Bendungan Sidan di Bali. Hingga Februari 2025, SIG telah menyuplai 76.000 ton semen untuk proyek yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa Bendungan Sidan merupakan infrastruktur vital yang memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat, pertumbuhan ekonomi, serta upaya pelestarian lingkungan.
“SIG bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional, termasuk Bendungan Sidan yang memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan air dan energi, yang juga menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir, agar BUMN terus berperan dalam pembangunan infrastruktur demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Vita Mahreyni dikutip dalam keterangan tertulis.
Bendungan Sidan yang berlokasi di wilayah Kabupaten Badung, Gianyar, dan Bangli ini merupakan bendungan tipe zonal dengan inti tegak aspal, memiliki panjang 197 meter dan tinggi 68 meter. Sumber air bendungan ini berasal dari Sungai Ayung, dengan kapasitas tampung mencapai 3,82 juta meter kubik. Nantinya, bendungan ini akan memasok air baku sebanyak 1.750 liter per detik untuk empat wilayah di Bali, yaitu Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, dengan jumlah penerima manfaat diperkirakan mencapai 1,3 juta jiwa.

Selain berfungsi sebagai penyedia air baku, Bendungan Sidan juga akan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) dengan kapasitas 0,65 MW, serta memiliki potensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung hingga 20% dari luas genangan, dengan kapasitas mencapai 8 MW. Bendungan ini juga dilengkapi dengan terowongan pengelak yang berfungsi sebagai sistem pengendalian banjir.
Vita Mahreyni menambahkan bahwa produk semen dari SIG telah terbukti memiliki keunggulan dalam berbagai proyek strategis nasional. Keunggulan tersebut meliputi kemudahan dalam aplikasi, daya rekat tinggi, serta hasil akhir beton yang lebih kuat, sehingga mempermudah proses konstruksi. Selain itu, semen SIG dikategorikan sebagai semen hijau karena memiliki emisi karbon hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional, serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 96,95%.
“Sebagai pemimpin dalam solusi bahan bangunan di Indonesia, SIG menawarkan berbagai inovasi produk dengan spesifikasi lengkap serta jaringan infrastruktur operasional yang luas. Dengan keunggulan tersebut, SIG berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia,” tutup Vita Mahreyni.