Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua merilis sebanyak 18 kabupaten dan kota di Bumi Cenderawasih mengalami penurunan ketimpangan gender pada tahun 2022.
Menurut Kepala BPS Papua, Adriana Carolina Helena Kabupaten Nduga mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi. “Penurunan ketimpangan gender di Nduga terutama disebabkan oleh perbaikan dimensi pemberdayaan,” ungkap Adriana di Jayapura, Rabu (23/08).
Secara umum Adriana mengatakan, penurunan ketimpangan gender di Papua diantaranya dapat dilihat dari keterwakilan legislatif perempuan pada tahun 2022 yang meningkat sebesar 8,00 persen poin. Sementara persentase perempuan usia 25 tahun ke atas dengan pendidikan SMA ke atas meningkat sebesar 2,50 persen poin.

Kepala BPS Papua, Adriana Carolina Helena Kabupaten Nduga saat memberi keterangan pers di Jayapura. (katafoto/HO/Humas Papua)
“Sebenarnya selama 2018-2022 capaian Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tingkat kabupaten/kota di Papua semakin baik. Sebagian besar kabupaten/kota setiap tahun mengalami penurunan ketimpangan gender. Pada tahun 2022, IKG Indonesia sebesar 0,459, turun 0,040 poin dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 0,499”, imbuhnya dikutip dari laman papua.
“Ketimpangan gender paling rendah pada tahun 2022 dicapai oleh D.I. Yogyakarta sebesar 0,240. Sedangkan ketimpangan gender tertinggi, ada pada provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 0,648. Sementara provinsi Papua dengan IKG sebesar 0,515 pada urutan ke-26,” tutupnya.