Apple menghadapi tantangan besar untuk meluncurkan fitur kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence di Tiongkok. Upaya bermitra dengan perusahaan teknologi lokal, Baidu, dilaporkan mengalami kegagalan akibat kendala teknis dan perbedaan pendekatan dalam pengembangan teknologi.
Melansir dari laman Apple Insider pada Kamis (5/12), Apple diharuskan bermitra dengan perusahaan lokal untuk memastikan Apple Intelligence dapat beroperasi di Tiongkok. Namun, kerja sama dengan Baidu, yang dikenal sebagai penyedia large language model (LLM) Ernie 4.0, menemui jalan buntu.
Baidu menghadapi kesulitan teknis dalam memenuhi standar yang diinginkan Apple. Misalnya, model Ernie 4.0 gagal memberikan jawaban yang dipersonalisasi sesuai konteks pengguna, seperti rekomendasi restoran berdasarkan lokasi dan aktivitas saat itu. Sebaliknya, sistem Baidu hanya menawarkan jawaban berdasarkan data umum yang telah dilatih sebelumnya.
Hal ini menjadi penghalang besar bagi Apple, yang mengutamakan pengalaman pengguna berbasis personalisasi.
Apple Intelligence diharapkan menjadi fitur unggulan untuk seri iPhone 15 Pro dan iPhone 16, yang sudah mendukung teknologi ini. Namun, kegagalan implementasi AI di Tiongkok memengaruhi strategi bisnis Apple secara keseluruhan.
Masalah ini semakin signifikan mengingat posisi Apple sebagai salah satu konsumen terbesar Baidu selama lebih dari satu dekade. iPhone di Tiongkok menggunakan Baidu sebagai pengganti Google untuk layanan pencarian guna mematuhi regulasi lokal.
Untuk mengatasi kendala ini, Apple dan Baidu kini tengah mengembangkan dua versi baru Ernie:
- Versi kecil yang dapat diintegrasikan langsung di perangkat iPhone.
- Versi besar yang dirancang untuk berjalan di cloud.
Namun, peluncuran Apple Intelligence di Tiongkok terpaksa ditunda hingga 2025, yang tidak hanya berdampak pada jadwal peluncuran tetapi juga penjualan iPhone di pasar tersebut.
Persaingan Ketat di Pasar Tiongkok
Penundaan ini datang di tengah penurunan penjualan iPhone hingga dua digit selama Hari Belanja Singles Day di Tiongkok. Hal ini disebabkan oleh persaingan ketat dari merek lokal seperti Huawei, yang terus meningkatkan daya tarik produknya di pasar domestik.
Apple kini berada di persimpangan penting. Keberhasilan menghadirkan Apple Intelligence di Tiongkok bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga kemampuan Apple untuk mempertahankan daya saing di salah satu pasar terbesarnya di dunia.