Tiongkok – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, melakukan kunjungan ke tiga perusahaan besar ekosistem kendaraan listrik (EV) asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) salah satunya ke Build Your Dreams (BYD).
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran investasi di Indonesia, memahami kebutuhan perusahaan untuk mempercepat realisasi investasi, serta mendukung rencana ekspansi jangka panjang.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami memprioritaskan investor yang sudah berkomitmen di Indonesia. Itulah yang kami jaga,” ujar Menteri Rosan.
Pada kunjungannya, Menteri Rosan bertemu dengan pimpinan BYD Auto, salah satu produsen kendaraan listrik terbesar dunia membahas percepatan pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat. Rosan mengapresiasi langkah BYD yang mulai merealisasikan investasinya di Indonesia.
“Investasi ini tak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendukung upaya pemerintah mencapai target pengurangan emisi karbon sebelum 2060. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar, produksi ini juga diarahkan untuk ekspor,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis bkpm.

BYD berencana meningkatkan kapasitas produksi dari 150.000 unit menjadi 300.000 unit per tahun, dengan fokus pada pengembangan baterai dan kendaraan Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium. Kapasitas ini diproyeksikan akan menciptakan lebih dari 18.800 lapangan kerja baru. Produksi komersial pabrik ini dijadwalkan dimulai pada awal 2026.
General Manager BYD Asia-Pacific, Liu Xueliang, mengatakan bahwa pembangunan pabrik di Indonesia dapat menjadi salah satu yang tercepat di kawasan.
“Dengan dukungan pemerintah, kami percaya pabrik ini dapat memulai produksi pada awal 2026, lebih cepat dibandingkan pembangunan pabrik serupa di Tiongkok atau Thailand,” ungkap Liu.
Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan infrastruktur di kawasan industri Subang, termasuk akses jalan tol dan konektivitas ke Pelabuhan Patimban. Selain itu, Menteri Rosan menegaskan dukungan pemerintah dalam bentuk percepatan perizinan dan pemberian insentif investasi.
Pabrik BYD di Subang diproyeksikan menjadi fasilitas otomotif terbesar di ASEAN dengan total lahan mencapai 126 hektar. Secara global, BYD mencatat penjualan lebih dari 3 juta unit kendaraan listrik pada 2023, menjadikannya pemimpin pasar. Sejak diluncurkan di Indonesia awal 2024, BYD telah mencatat penjualan 13.800 unit, menyumbang hampir 50% pangsa pasar EV setiap bulan.
Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat ekosistem EV di Indonesia dan memastikan investasi strategis mendukung pertumbuhan ekonomi serta transisi energi hijau.