28.5 C
Jakarta
Kamis, Juni 19, 2025
BerandaKATA EKBISINDUSTRIKrakatau Steel Suplai 38.500 Ton Cold Rolled Coil per Bulan di 2024

Krakatau Steel Suplai 38.500 Ton Cold Rolled Coil per Bulan di 2024

Jakarta – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Krakatau Baja Industri (PT KBI), merayakan hari jadi kedua dengan penandatanganan Long Term Supply Agreement (LTSA) bersama 23 mitra strategis pada 6 Desember 2024 di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian Rizky Aditya Wijaya, Direktur Utama PT Krakatau Steel Muhamad Akbar, Direktur Utama PT KBI Arief Purnomo, serta jajaran direksi Krakatau Steel dan mitra bisnis utama.

Plt. Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar, mengungkapkan bahwa LTSA ini mencakup suplai Cold Rolled Coil hingga 38.500 ton per bulan selama satu tahun. “Kami berkomitmen meningkatkan layanan melalui perbaikan kualitas produk, harga, dan pengiriman untuk mendukung kepuasan pelanggan,” ujar Akbar dikutip dari keterangan tertulis.

Akbar juga menegaskan bahwa PT KBI menjadi salah satu penyumbang utama dalam peningkatan kinerja Krakatau Steel. Produk baja seperti Cold Rolled Coil dan Plate banyak digunakan oleh sektor otomotif, galvalum, galvanis, hingga rumah tangga dan produk hilir baja ringan.

Krakatau Steel Suplai 38.500 Ton Cold Rolled Coil per Bulan di 2024
Plt. Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar memberikan sambutan pada penandatanganan Long Term Supply Agreement (LTSA) dengan 23 perusahaan di Jakarta. (katafoto/HO/Krakatau Steel)

Sejumlah perusahaan yang menjadi bagian dari LTSA antara lain PT Tata Metal Lestari, PT Sunrise Steel, PT NS Bluescope Indonesia, PT Kerismas Witikco Makmur, hingga PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Akbar menambahkan, antusiasme dari pabrikan, distributor, dan coil centre dalam kerja sama ini menunjukkan optimisme bahwa Krakatau Steel Group dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap industri baja nasional.

Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian, Rizky Aditya Wijaya, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen mendukung ketahanan dan keberlanjutan industri baja nasional melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan pengurangan ketergantungan impor.

“Industri baja adalah Mother of Industries yang menopang sektor seperti konstruksi, otomotif, energi, dan manufaktur. Dengan inovasi teknologi dan diversifikasi produk, kami yakin ekspor baja Indonesia dapat meningkat di pasar global,” jelas Rizky.

Rizky optimis sinergi antara Krakatau Steel Group dan pelaku industri manufaktur dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% dalam lima tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan visi Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk memperkuat sektor industri strategis demi pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Penandatanganan LTSA ini merupakan langkah strategis Krakatau Steel Group dalam memperkuat industri baja nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan inovasi, sinergi, dan komitmen tinggi dari pemerintah dan pelaku industri, industri baja diharapkan menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus pemain penting di pasar global.

Baca Juga

Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Strategis Hadapi Tantangan Ekonomi

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik...

Pengawasan Emisi Udara Diperketat, KLH Segel Dua Pabrik Pencemar Udara

Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan...

VENTENY Umumkan Kinerja Positif, Cetak Laba Rp8,68 M

Jakarta - PT VENTENY Fortuna International Tbk (VENTENY) resmi...

Indonesia–Singapura Sepakat Kerja Sama Keamanan Pangan dan Teknologi Pertanian

Singapura - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bersama Menteri...

Donor Darah Jadi Gaya Hidup: PMI Jakarta Dorong Partisipasi Gen Z

Jakarta - Memperingati Hari Donor Darah Sedunia 2025, Palang...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini