Jakarta – Kebakaran besar melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, RW 05, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12). Insiden tersebut diduga bermula dari rumah seorang pengepul rongsokan plastik berinisial J, yang memicu percikan api. Dalam waktu singkat, api menyebar dan melahap bangunan semi permanen di kawasan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, sebanyak 600 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari sekitar 1.800 jiwa dari delapan RT di RW 05 harus kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempertimbangkan langkah relokasi korban kebakaran ke rumah susun (rusun) yang tersedia di wilayah Jakarta. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyampaikan bahwa opsi ini menjadi salah satu solusi yang sedang dikaji untuk membantu para korban.
“Kami akan mempertimbangkan relokasi ke rusun, seperti halnya yang dilakukan pada korban kebakaran di Manggarai yang dipindahkan ke Rusunawa Pasar Rumput,” ujar Teguh menjawab pertanyaan media.
Sementara Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), mengusulkan agar para korban terdampak kebakaran dipindahkan ke rumah susun. Menurut JK, tinggal di rusun menawarkan lingkungan yang lebih bersih, teratur, dan aman dibandingkan permukiman padat penduduk.
“Rumah susun juga memiliki risiko korsleting listrik yang lebih kecil, yang sering menjadi penyebab utama kebakaran di kawasan permukiman,” ujar Jusuf Kalla.
Ia juga berencana menyampaikan usulan ini kepada kementerian terkait untuk mempercepat proses relokasi korban kebakaran di Kemayoran. JK berharap solusi ini dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para penyintas kebakaran.