Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan bahwa program perlindungan sosial (perlinsos) akan terus berjalan pada semester kedua tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari stimulus fiskal yang disiapkan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tekanan global yang masih berlangsung.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu, menyampaikan bahwa total anggaran belanja negara dalam APBN 2025 mencapai Rp 3.621 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 503 triliun dialokasikan khusus untuk mendukung program perlindungan sosial.
“APBN kita masih sangat kuat, nilainya Rp 3.621 triliun. Ini akan kita percepat penyalurannya agar program-program unggulan Presiden Prabowo bisa segera terlaksana dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Febrio dalam keterangannya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6).
Melansir dari laman berita satu, ia juga menegaskan bahwa kondisi keuangan negara saat ini tergolong stabil dan terkendali, sehingga berbagai program prioritas, termasuk stimulus fiskal, dapat terus dilanjutkan tanpa gangguan berarti.
“APBN kita dalam kondisi aman. Kalau kita lihat laporan hingga Mei, situasinya cukup terkendali,” jelas Febrio.
Program perlindungan sosial ini diproyeksikan menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga daya beli masyarakat, serta memperkuat pondasi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.